TOEFL vs TOEIC: Lebih Baik Pilih yang Mana?

Dalam dunia tes kemampuan bahasa Inggris, ada dua akronim yang sering muncul ke permukaan: TOEFL dan TOEIC. Meskipun sekilas terlihat mirip, masing-masing memiliki tujuan yang berbeda dalam mengevaluasi kemampuan bahasa. Mari kita pelajari nuansa TOEFL dan TOEIC untuk memahami perbedaannya dan bagaimana keduanya memenuhi kebutuhan linguistik yang beragam.

TOEFL (Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing)

Bayangkan Anda adalah seorang siswa internasional yang bercita-cita untuk belajar di negara berbahasa Inggris seperti Amerika Serikat. Dalam skenario ini, ujian TOEFL menjadi mercusuar harapanmu. Dirancang terutama untuk tujuan akademis, TOEFL menilai kemampuan Anda untuk memahami dan menggunakan bahasa Inggris di tingkat universitas.

TOEFL mengevaluasi kemahiranmu dalam bahasa Inggris di empat keterampilan utama: Membaca, Mendengarkan, Berbicara, dan Menulis. Format tes mencakup tugas-tugas seperti membaca pemahaman, mendengarkan ceramah dan percakapan, memberikan tanggapan lisan, dan menulis esai. Dengan fokus pada konteks akademis, TOEFL mempersiapkan peserta tes untuk sukses di universitas, di mana kefasihan bahasa Inggris sangat penting untuk pemahaman, komunikasi, dan prestasi akademis.

TOEIC (Test of English for International Communication)

Sekarang, mari kita alihkan perspektif kita ke dunia korporat, di mana komunikasi global sangat penting untuk sukses di perusahaan multinasional. Masuklah ke TOEIC, penilaian utama untuk mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris dalam lingkungan profesional. Tidak seperti TOEFL yang menekankan pada bahasa Inggris akademis, TOEIC berfokus pada kemampuan bahasa praktis yang dibutuhkan untuk komunikasi yang efektif di tempat kerja.

TOEIC mengukur kemampuanmu dalam memahami dan menggunakan bahasa Inggris dalam situasi kerja sehari-hari, seperti rapat, presentasi, percakapan telepon, dan korespondensi bisnis. Tes ini terdiri dari dua bagian: Mendengarkan dan Membaca, yang masing-masing menilai pemahaman kamu terhadap bahasa Inggris lisan dan tulisan. Dengan penekanan pada komunikasi bisnis, TOEIC membekali peserta tes dengan kemampuan bahasa yang diperlukan untuk menavigasi lingkungan bisnis internasional dan berinteraksi dengan kolega, klien, dan pemangku kepentingan di seluruh dunia.

Kegunaan

TOEFL: Terutama untuk tujuan akademis, dengan fokus pada kemahiran bahasa Inggris yang diperlukan untuk studi di tingkat universitas.

TOEIC: Ditujukan untuk konteks profesional, menilai kemampuan bahasa Inggris yang relevan dengan komunikasi di tempat kerja dan interaksi bisnis internasional.

Perbedaan lainnya:

TOEFL: Meliputi empat keterampilan-Membaca, Mendengarkan, Berbicara, dan Menulis-dengan tugas-tugas yang disesuaikan dengan konteks akademis.

TOEIC: Berfokus pada keterampilan Mendengarkan dan Membaca, dengan penekanan pada pemahaman bahasa Inggris lisan dan tulisan yang berhubungan dengan bisnis.

Penilaian

TOEFL: Skor berkisar antara 0 hingga 120, dengan skor terpisah untuk setiap bagian dan skor keseluruhan yang menunjukkan tingkat kemahiran.

TOEIC: Skor berkisar antara 10 hingga 990, dengan skor terpisah untuk bagian Mendengarkan dan Membaca, yang memberikan penilaian kemahiran bahasa Inggris di tempat kerja.

Target Audiens

TOEFL: Siswa internasional yang ingin masuk ke universitas dan institusi akademik berbahasa Inggris.

TOEIC: Para profesional dan pencari kerja yang ingin menunjukkan kemahiran bahasa Inggris untuk kemajuan karir dan peluang di perusahaan multinasional.