Cara mudah belajar TOEFL: Structure and Written Expression

Source: https://www.scholarsofficial.com

Belajar structure untuk tes TOEFL bagi sebagian orang adalah hal penting karena bagian ini terkenal sebagai bagian tersulit. Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan maupun kompetensi yang kamu miliki dalam hal grammar bahasa Inggris.

Di bagian ini terdapat 40 Soal structure and written expression dengan waktu waktu pengerjaan adalah 30 menit. Pada section ini, terdapat  2 bagain, pertama, yaitu soal kalimat tidak lengkap di mana kamu harus memilih frasa maupun kata yang tepat untuk melengkapi kalimat. Sedangkan di bagian kedua,  kamu harus mengerjakan soal berupa kalimat  dengan beberapa bagian yang telah di garis bawahi. Tugas kamu ialah harus mencari mana bagian yang tidak tepat dalam kalimat (error analysis).

Berikut tips yang bisa diterapkan untuk memudakan belajar structure di tes TOEFL.

Fokus ke subjek dan kata kerja (subject and verb agreement)

Dalam kalimat bahasa Inggris selalu menggunakan minimal satu subjek (subject) dan satu kata kerja (verb). Salah satu cara termudah dalam mengerjakan soal TOEFL structure secara mudah adalah identifikasi terlebih dahulu subyek dan kata kerja.

Pada beberapa soal kalimat kamu bisa menemukan subjek dan kata kerja secara mudah; namun, tidak menutup kemungkinan juga, kamu akan menemukan struktur kalimat yang lebih kompleks. Dalam hal ini kamu perlu latihan supaya terbiasa mencari subjek dan kata kerja dalam struktur kalimat tes TOEFL.

To be diikuti Present Participle atau Past Participle

Setelah mengidentifikasi subyek dan kata kerja, langkah mudah selanjutnya yaitu memperhatikan to be. To be bisa saja muncul dalam bermacam bentuk, seperti is, am, are, was, were, will be, have been, has been, can be, dan lain sebagainya. Penggunaan to be dalam kalimat ditentukan oleh tenses. Termasuk juga bentuk being. Dalam kalimat, bentuk to be, jika diikuti kata kerja, ada dua (2) kemungkinan. Situasi pertama yaitu kata kerja bentuk Present Participle (kata kerja berakhiran –ing) untuk membentuk kalimat aktif yang mengindikasikan kegiatan sedang berlangsung. Perhatikan kalimat berikut:

                        Thomas is washing his bicycle at the moment.

             Dalam kalimat tersebut, to be ‘is’ diikuti Present participle (bentuk -ing) yaitu washing. Dalam hal ini, tidak mungkin kalimatnya berbunyi

                        Thomas is washes his bicycle.

Atau

                        Thomas is wash his bicycle.

Yang kedua, to be diikuti kata kerja bentuk Past Participle (kita sering menyebutnya sebagai Verb 3), yang digunakan untuk membentuk kalimat pasif. Membedakan kedua kalimat ini cukup mudah yaitu dengan melihat arti dalam Bahasa indonesia. Perhatikan kalimat berikut:

                        The house was painted yesterday.

            Di kalimat di atas, to be ‘was’ diikuti past participle painted‘ sehingga kalimat ini mempunyai arti pasif dalam waktu lampau (ditandai dengan adanya to be ‘was’)

Appositive

Hal lain yang mudah dipelajari dalam tes structure TOEFL yaitu penggunaan appositive, yaitu frase tambahan yang datang sebelum atau sesudah kata benda utama (noun head).  Karena appositive ini merupakan informasi tambahan, frase ini sebenarnya masih termasuk bagian dari kata benda utama dan biasanya ditandai dengan tanda koma (,) yang mengapitnya. Selain itu, dalam soal, bagian appositive ini sebenarnya bisa diabaikan terlebih dahulu untuk mempermudah pencarian subyek dan kata kerja dalam kalimat. Masalah yang sering terjadi yaitu kamu bisa saja keliru menentukan subjek dalam kalimat. Perhatikan kalimat berikut.

    Sally, the best student in the class, got an A on the exam.
    (Sally, siswa terbaik di kelas, mendapat nilai A pada ujian)

Dalam kalimat di atas, Sally merupakan subjek utama. Sedangkan, frase the best student in the class adalah sebagai frase appositive sebab frase ini diapit oleh tanda koma. Kalimat di atas menunjukkan bahwa Sally dan the best student in the class adalah orang yang sama (Sally = student). Jika kita membuang bagian appositive-nya, akan jadi “Sally got an A on the exam”  (Sally mendapat nilai A dalam ujian).

Perhatikan bagan berikut sebagai rumus pembentukan appositive:

Pelajari Tenses dasar

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan Bahasa Inggris susah dipelajari adalah tenses. Tapi, kamu tidak pelu khawatir karena di antara 16 jenis tenses, hanya sebagian kecil saja yang seing muncul di dalam soal, seperti Simple Present, Present Continuous, Simple Past, Simple Future, Present Perfect dan Past Perfect. Tenses tersebut sebenarnya cukup mudah dipelajari sehingga bisa membantu kamu belajar. Selain itu, kamu bisa dengan mudah mengidentifikasi dengan memperhatikan ciri-cirinya.

Misalnya, untuk Simple Present, subyek tunggal akan diikuti kata kerja bentuk tunggal juga, yang biasanya ditambahakan akhiran -s atau -es. Sedangkan untuk Present Continuous, cirinya yaitu setelah to be is, am atau are, diikuti Present participle (kata kerja berakhiran    –ing). Sebenarnya ini bukanlah rumus, seperti yang dikatakan orang-orang. Tapi ini adalah ciri masing-masing tenses untuk mempermudah kamu belajar.

Nah, itu dia beberapa tips untuk mempermudah kamu belajar structure di tes TOEFL. Setelah kamu mencoba belajar dan ternyata masih mengalami kesulitan, yuk ikutan program persiapan TOEFL di Sun English untuk mempermudah proses belajar kamu. Kamu juga akan mendapatkan pengarahan yang intensif dan juga latihan-latihan soal untuk memantau perkembangan kamu.Untuk informasi lengkap seputar kursus Bahasa Inggris, pilihan program belajar, hingga berbagai International Test Preparation eksklusif, kamu bisa temukan informasinya disini. SUN English merupakan ahli dalam bidang persiapan tes internasional yang mengembangkan berbagai program dalam membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris-mu. Kami juga merupakan bagian dari SUN Education Group

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *